Abdi Sodok Jaya Wibawa Soal Sampah

1 month ago 3
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Debat perdana antara kandidat Calon Walikota-Calon Wakil Walikota Denpasar di Pilkada 2024 di Hotel Prama, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Sabtu (19/10) berlangsung sengit. Pasangan calon (paslon) nomor urut 1, I Gede Ambara Putra-Nengah Yasa Adi Susanto (Abdi) menyodok pesaingnya, paslon nomor urut 2, I Gusti Ngurah Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) terkait dengan penanganan sampah di Denpasar. Mendapat ‘serangan’ soal penanganan sampah, Jaya Negara yang merupakan kandidat incumbent menangkis dengan menggeber data capaian penanganan sampah di Denpasar.

Debat yang diinisiasi KPU Denpasar ini seperti menjadi ajang bagi paslon Abdi mencari kelemahan lawan. Pasangan Abdi sempat mencecar pertanyaan terkait masalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang dianggap tidak memberikan efek untuk mengurai sampah di Kota Denpasar. 

Tidak sampai disitu, Ambara juga menyodorkan cara menangani sampah. Kata dia harusnya dalam mengurai sampah dilakukan dengan pembakaran untuk dijadikan energi agar bermanfaat. “Penuntasan sampah harusnya mengambil referensi negara lain. Sampah harusnya dibakar dan dibuatkan eksisting yang baik. Apalagi dengan adanya TPST mestinya saat ini bisa dikelola dengan baik sehingga tidak bermasalah,” ungkap Ambara. 

Selain itu, Ambara juga menyodok soal macet di Denpasar. Menurut mantan Anggota DPD RI Dapil Bali ini, masalah kemacetan yang cenderung tidak tertangani membuat Kota Denpasar sebagai kawasan wisata memiliki pandangan kurang bagus. Ditambah dengan adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang dapat membuat citra negatif terhadap Kota Denpasar. Abdi lalu menawarkan strategi untuk mengurai kemacetan dengan menambah lebih banyak transportasi publik berbasis digital dan modern yang terintegrasi dengan CCTV yang akan dipasang di berbagai titik. “Dengan adanya transportasi publik yang modern berbasis digital, masyarakat senang naik transportasi publik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,” ungkap Ambara.

Diserang soal penanganan sampah, Jaya Negara menggeber data penanganan sampah di Denpasar. Politisi senior yang juga Sekretaris DPD PDIP Bali ini menyebut dalam pemerintahan yang dia pimpin, penanganan sampah dilakukan dengan berbagai terobosan. Kata dia, dalam mengurai sampah saat ini pihaknya sudah membentuk 24 TPS3R dengan dukungan 17 mesin gibrig. Hasilnya, kata dia, langkah tersebut bisa menyelesaikan pengolahan 160 ton sampah per hari. “Sekarang sudah mampu menyelesaikan 160 ton per hari. Kita memiliki 3 TPST. Bahkan kini sudah ada pengolahan sampah menjadi tas kresek dan paving blok,” ujar Jaya Negara.
 
Sementara soal kemacetan, yang terjadi khususnya di Kawasan Matahari Terbit, Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, menurut Jaya Negara karena pengelolaan dermaga pengumpan lokal belum diserahkan kepada Pemkot Denpasar. “Jika diserahkan kami akan kelola dengan membagi wisatawan dengan dermaga Matahari Terbit menjadi seimbang. Sehingga kemacetan bisa diurai,” imbuh Jaya Negara dikonfirmasi usai debat 

Sementara Ketua KPU Kota Denpasar, Dewa Ayu Sekar Anggraeni mengungkapkan, sesuai dengan ketentuan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2024 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, dan Keputusan KPU Nomor 1363 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kampanye, KPU memfasilitasi salah satu pelaksanaan metode kampanye yakni debat antar Pasangan Calon.

Kata dia, sesuai dengan kesepakatan masing-masing tim kampanye paslon, KPU Kota Denpasar akan melaksanakan debat selama 2 kali yakni 19 Oktober 2024 dan 6 November Tahun 2024. Tema debat 'Dinamika dan Tantangan Kota Denpasar Menuju Smart City' dimana sub tema debat terdiri dari: transportasi, literasi dan digitalisasi ekonomi, sampah, pendidikan, kamtibnas dan pariwisata.

Kata dia, dalam penyelenggaraan debat KPU Kota Denpasar telah melakukan serangkaian persiapan agar pelaksanaan debat berjalan dengan lancar. Diantaranya FGD dengan Perumus debat dan panelis debat yang terdiri dari perwakilan akademisi, profesional, tokoh masyarakat. mis
Read Entire Article