ARTICLE AD BOX
Sejumlah kolam benih sempat jebol akibat bencana alam yang terjadi tahun 2022. Senderan tergerus longsor saat musim penghujan, tidak hanya menjebol kolam, tetapi juga merusak saluran air sehingga kolam tidak dapat berfungsi maksimal.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng, I Gede Putra Aryana Rabu (13/11) mengatakan, kerusakan sejumlah komponen di UPTD BBI Ringdikit baru dapat tertangani tahun ini. Anggaran perbaikan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sebesar Rp 1.883.081.458.
“Kemarin karena dampak bencana ada kolam yang jebol, kerusakan saluan air termasuk ikannya hanyut juga, sehingga tahun kemarin kami usulkan ke pusat untuk mendapatkan perbaikan,” ungkap Putra Aryana.
Proses perbaikan disebut pejabat asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini memang sudah semestinya dilakukan, sebab banguna di UPTD BBI Ringdikit, sudah berumur puluhan tahun. Sarana produksi bibit ikan tawar ini pun belum pernah tersentuh perbaikan dan peremajaan.
Putra Aryana pun menyebut kondisi sebelum perbaikan, air limpahan dari BBI Ringdikit sering kali meluap ke rumah warga sekitar. Terutama saat hujan deras dan mengakibatkan situasi tidak nyaman.
Keberadaan UPTD BBI Ringdikit selama ini disebut Putra Aryana, menjadi pusat pembibitan air tawar di Buleleng. Dinas DKPP melakukan pembibitan ikan nila, lele dan mujair. Bibit-bibit ikan air tawar ini setiap tahun didistribusikan melalui bantuan kepada kelompok budidaya ikan tawar, melalui permohonan ke dinas.
Selain itu juga disiapkan untuk program pemerintah, penebaran benih ikan di sungai maupun danau untuk menjamin ekosistem dan sumber daya protein untuk masyarakat. Bibit ikan dari BBI Ringdikit ini juga bisa dibeli oleh masyarakat umum yang ingin berbudidaya ikan tawar.7 k23