ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Dua atlet taekwondo asal Bali yang masuk Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) mengikuti kejuaraan Kasad Cup di Jakarta, pada medio Oktober lalu. Dua atlet tersebut masing-masing Ni Kadek Heni Prikasih dan Melinda Evelyna dari Pengkab Badung.
Namun ada dua atlet lainnya yang notabene asal daerah Gumi Keris itu mengikuti kejuaraan tanpa didampingi pelatih. Alhasil, saat berlaga mereka pun didampingi pelatih asal Kalimantan Tengah. Keduanya, yakni Kevin Afriyano Arnold dan Ambrosius Putu Evan.
Sekertaris Pengkab TI Badung, Arnold Makasau Rivai tidak memungkiri kalau dua atlet Bali asal Badung itu sudah masuk Pelatnas dan seluruh biaya mengikuti event itu ditanggung pengurus pusat. Namun, ada dua nama atlet Badung lainnya yang mendapat rekomendasi dari TI Bali, tapi untuk keberangkatannya biaya mandiri. Pun untuk pelatih juga tidak ikut mendampingi kedua atlet tersebut.
"Dua atlet Bali yang mengikuti kejuaraan tanpa dampingan pelatih itu yakni Kevin Afriyano dan Ambrosius Putu Evan. Rekomendasi dari TI Bali, tapi mereka berangkat secara mandiri," kata Arnold Makasau, Rabu (6/11).
Arnold juga tidak memungkiri, Pengkab TI Badung sudah mengajukan dana motivasi ke KONI Badung. Sebab dana di TI Badung belum dapat dikeluarkan karena Plt Ketua TI Badung belum bersedia mengutak-atiknya, akibat masih ada dualisme kepemimpinan.
"Semoga dana motivasi dari KONI segera dapat turun. Untuk dua atlet itu masih secara mandiri," kata Arnold.
Secara terpisah, mantan Ketua Umum Pengkab TI Badung Jo Chin Yohanes mengutarakan, kejuaraan Kasad Cup adalah kejuaraan kelas dunia dan banyak dihadiri negara lain. Karenanya kejuaraan tersebut dipungut biaya 50 dolar AS, sedangkan untuk member atau anggota dipatok dengan biaya Rp 600.000. Namun melihat motivasi para atlet asal Bali, khususnya Badung bergerak secara mandiri sangat disayangkan.
"Saat kejuaraan lalu. Atlet Bali yang berangkat mandiri ini tidak ada pelatih yang mendampingi. Makanya minta bantuan pelatih Kalimantan Tengah. Ini memang persyaratannya, harus ada pelatih pendamping. Sangat disayangkan tidak ada dari pelatih TI Bali untuk mendampingi mereka," papar Jo Chin Yohanes.
Jo Chin Yohanes juga merinci kalau atlet asal Bali sangat diperhitungkan di level nasional. Karena, posisi Bali berada di peringkat ke empat dari seluruh Indonesia. Pria yang kini menetap di Jakarta ini pun mengaku miris dengan kondisi yang ada saat ini. Dia berharap, kondisi di internal TI Bali bisa membaik ditengah gonjang-ganjing yang ada.
"Dengan tidak adanya pendampingan dari pelatih, tentu ini merusak citra Bali di level nasional. Sangat disayangkan tidak ada perwakilan pelatih untuk mendampingi," pungkas Jo Chin Yohanes.dar