Kisah Haru Dibalik Hadiah Undian Rumah Jalan Sehat Bahagia

6 days ago 3
ARTICLE AD BOX
Pasutri setengah abad ini keluar sebagai pemenang hadiah undian rumah Jalan Sehat Bahagia yang digelar relawan De Gadjah, di Taman Kota Singaraja, Minggu (10/11) malam.

Karyani dan Setiawan nampak tergopoh-gopoh menaiki tangga menuju atas panggung. Pasutri asal Banjar Dinas Dangin Margi, Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Buleleng memperlihatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk diverifikasi panitia Jalan Sehat Bahagia yang diselenggarakan relawan De Gadjah.

Nama Made Karyani terpilih saat pengundian hadiah utama Jalan Sehat Bahagia berupa satu unit rumah. Senyum haru pasutri ini pun merekah saat aplikasi verifikasi panitia menyatakan data Karyani valid.

Pengundian hadiah utama ini sempat alot, sebab diundi di ujung acara. Beberapa nomor kupon yang keluar, gagal dipinang pemiliknya karena sudah meninggalkan acara lebih dahulu. Satu calon pemenang asal Desa/Kecamatan Kubutambahan, yang sempat nomor undian keluar, harus berlapang dada. Sebab nama yang terdaftar dalam pada nomor undian tersebut sudah pulang. Sedangkan panitia dan peserta jalan santai di awal acara sudah menyepakati tidak boleh ada perwakilan untuk mengambil hadiah.

Karyani pun terpilih oleh alam, setelah pengambilan nomor urut pemenang hadiah utama gugur hampir 6 kali. Ternyata dibalik keberuntungan pasutri ini ada kisah haru. Setiawan dan Karyani sempat tertimpa bencana. Rumah dan usaha yang dimilikinya terbakar habis pada 14 Agustus 2018 silam. Peristiwa kebakaran yang melalap habis rumah dan harta bendanya terjadi karena konsleting listrik. Keseharian Setiawan dan Karyani membuka usaha air isi ulang dan selip tepung.

“Rumah dan usaha saya habis semua, sekarang masih tanah, belum bisa bangun. Saya tinggal di rumah anak. Sekarang dapat hadiah rumah saya sangat bersyukur, Tuhan dan alam semesta menjawab doa saya,” ucap Setiawan.

Karyani menimpali, saat mendaftarkan diri melalui online untuk ikut mengikuti jalan sehat bahagia ini, selalu berikhtiar. Karyani selalu berdoa setiap harinya agar hadiah utama satu unit rumah ini jatuh ke tangannya. Bahkan sebelum berangkat ke lokasi acara dia dan suaminya tidak henti-hentinya mengucap doa dalam hati.

“Saya dan suami bertekad untuk menunggu acara sampai selesai. Karena kami yakin salah satu nomor undian kami pasti keluar. Tadi juga sempat lupa nomor undian saya, akhirnya disebut nama baru sadar saya dapat rumah ini,” tutur Karyani menggebu-gebu.

Selain berdoa khusyuk, Karyani pun mengaku bernazar, jika dia memenangkan hadiah rumah, akan menghaturkan banten babi guling dan ayam panggang di palinggih penunggun karang di rumahnya. Keduanya pun berterima kasih kepada panitia penyelenggara yang telah menjadi jembatan rezeki yang enam tahun terakhir sangat diharapkan.7 k23
Read Entire Article