PDAM Waspadai 3 Wilayah Rentan Longsor

1 week ago 2
ARTICLE AD BOX
TABANAN, NusaBali
Menjelang musim hujan diperkirakan jelang akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025, Perusahaan Daerah Tirta Amertha Bhuana atau PDAM Tabanan, kini sedang siaga longsor. Dari hasil pemantauan petugas, ada tiga wilayah rawan longsor dan rentan berdampak pada sumber air dan pipa distribusi.

Tiga wilayah tersebut, yakni Kecamatan Baturiti, Kecamatan Pupuan dan di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg. Untuk mengantisipasi adanya permasalahan di lapangan, petugas PDAM Tabanan perketat dengan pengecekan rutin.

Plt Kabag Langganan PDAM Tabanan I Wayan Agus Suanjaya menegaskan tiga wilayah yang rawan longsor ini karena berada di daerah pegunungan dan perbukitan. Sehingga saat musim hujan perlu diwaspadai. "Sumber mata air dan pipa distribusi kami berada di bagian bawah, otomatis sangat rawan terdampak longsor jika hujan lebat terjadi," ujarnya, Kamis (7/11).

Sebagai antisipasi, petugas teknis secara intensif mengecek  berbagai komponen penting, seperti pipa transmisi, distribusi, dan pompa air. Pemeriksaan menyeluruh ini bertujuan untuk mendeteksi potensi gangguan sejak dini dan meminimalisir risiko kerusakan.

"Jadi pengecekan ini juga mencakup pengawasan ketat di sejumlah daerah yang kerap menghadapi bencana seperti di sumber mata air Dedari Marga, kecamatan Baturiti, Selemadeg Barat, Pupuan, dan di Selemade," bebernya.

Suanjaya menegaskan selama nanti musim hujan, PDAM Tabanan juga menghadapi tantangan terbesar dalam pengolahan air dari Telaga Tunjung karena air dipastikan keruh akibat hujan deras. “Jika air di Telaga Tunjung keruh, proses pengolahan menjadi lebih sulit dan membutuhkan penanganan ekstra,” jelasnya.

Selain memastikan kondisi pipa dan sumber air, kata dia, PDAM Tabanan mengerahkan petugas untuk terus memantau secara berkala. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi gangguan pasokan air bersih selama musim hujan dan memastikan layanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik tanpa hambatan.7des
Read Entire Article