ARTICLE AD BOX
Sebab selama ini di kawasan tersebut kerap terjadi tindak kriminalitas mulai perkelahian, pembacokan, hingga yang terbaru kasus pembunuhan juru parkir pada Rabu (6/11/2024).
Selain itu, lokasi ini juga kerap dijadikan tempat nongkrong sejumlah oknum sambil menenggak minuman keras (miras) hingga mabuk sampai dini hari. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Bawa Nendra, Selasa (12/11), mengatakan sebelum kejadian peristiwa pembunuhan juru parkir pada Rabu (6/11) lalu, pihaknya sempat menggelar rapat di Kantor Desa Pemogan membahas keamanan di lokasi dimaksud.
Setelah rapat, dilakukan patroli di kawasan tersebut oleh petugas Satpol PP dengan melibatkan pecalang, TNI, Polri setiap harinya. “Sebulan lalu kami sudah gelar rapat terkait pengawasan di sana,” kata Bawa Nendra.
Khusus hari Sabtu juga dilakukan patroli oleh Kesbangpol Denpasar. Terkait kejadian itu, pihaknya mengaku akan mengintensifkan kembali pengawasan di sana dengan menambah jumlah petugas.
Ke depan, kata Bawa Nendra, ada rencana untuk mendirikan tembok pembatas antara jalan dengan sungai. Sehingga akses masuk ke kawasan Taman Pancing bisa dipersempit dan mudah dikontrol. “Sekarang kan terlalu panjang bentangannya sehingga pengawasan sulit. Dengan adanya pembatas, akses ke sungai bisa dijaga,” imbuhnya.
Selain membuat tembok pembatas, juga direncanakan menerapkan jam malam. Pengaturannya direncanakan akan sama dengan di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. “Nanti pakai jam malam sama dengan di Lapangan Puputan Badung, pukul 12 malam tidak boleh ada kegiatan di lapangan lagi,” ujar Bawa Nendra. 7 mis