Pemkot Kembali Gelar Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-Anak 2024

2 weeks ago 2
ARTICLE AD BOX
Rencanannya, kegiatan tersebut akan berlangsung di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung pada 23–24 November 2024 mendatang. 

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian Disbud Denpasar I Wayan Narta, Rabu (30/10),  menjelaskan Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak ini sejatinya memiliki tujuan yang sama dengan kegiatan seni lainnya. Hal ini tidak lain adalah untuk melestarikan dan mengembangan kesenian Bali, khususnya gong kebyar yang banyak digandrungi masyarakat dari berbagai kalangan. 

“Hampir di setiap banjar kita memiliki gambelan gong kebyar, pembinaan dan latihan juga sudah terus dilaksanakan, sehingga melalui parade gong kebyar ini dapat menjadi puncak apresiasi proses pembinaan dan pelatihan kesenian di Kota Denpasar yang dilaksanakan di banjar-banjar,” ujarnya. 

Narta mengatakan bahwa secara teknis kegiatan ini akan diikuti oleh 12 sekaa yang merupakan perwakilan banjar/desa/kelurahan di Kota Denpasar. Jumlah tersebut dibagi dalam dua kategori yakni sebanyak 8 sekaa gong anak-anak dan 4 lainnya merupakan sekaa gong wanita. 

“Jadi sebagai upaya mempersiapkan duta kesenian, kami rancang parade ini agar mampu menunjukkan hasil pembinaan yang telah dilaksanakan di masing-masing banjar. Nantinya setiap sekaa akan membawakan dua materi, yakni tabuh bebas dan tari bebas,” ucap Narta. 

Narta menambahkan, nantinya seluruh peserta akan dipantau oleh Tim Pengamat yang terdiri dari Tim Pembina Seni Kota Denpasar. Dari pemantauan tersebut akan ditetapkan 4 penampilan terbaik dari sekaa gong kebyar anak-anak dan dari sekaa gong kebyar wanita. 

“Nantinya peserta dengan penampilan terbaik akan mendapatkan piagam dan tambahan uang sebesar Rp 9 juta. Sedangkan seluruh peserta yang tampil juga mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 35 juta. Mari bersama kita sukseskan Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak Kota Denpasar Tahun 2024, guna mendukung kelestarian dan pengembangan seni budaya Bali,” kata Narta. 7 mis
Read Entire Article