Siapkan Rumah Singgah di Denpasar Fasilitasi Pasien Rujukan Dari KK Miskin

2 weeks ago 1
ARTICLE AD BOX
Rumah singgah ini disiapkan untuk menampung pasien dan penunggu yang sedang menunggu jadwal pengobatan di RSU Prof Ngoerah.
 
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana ditemui Senin (4/11) kemarin mengatakan, rumah singgah ini berlokasi dekat dengan RSU Prof Ngoerah. Yayasan MBS membantu memfasilitasi masyarakat miskin Buleleng yang sedang menjalani pengobatan di RSU Prof Ngoerah.
 
“Ini bukti kongkrit, dalam penanganan kemanusiaan bukan hanya tugas pemerintah saja. Tapi harus ada kerja kolaboratif pemerintah dan dunia usaha dengan masyarakat. Tentu program ini sangat membantu masyarakat Buleleng yang benar-benar membutuhkan dan juga mendukung program pemerintah,” ucap Lihadnyana.
 
Selain rumah singgah, juga akan dibantu armada untuk antar-jemput masyarakat sasaran. Tentu yang menjadi prioritas adalah masyarakat yang benar-benar miskin. Menurutnya berkaca dari kasus selama ini, banyak masyarakat Buleleng yang dirujuk berobat ke RSU Prof Ngoerah harus bolak-balik Singaraja-Denpasar.
 
“Ini kan perlu biaya, kalau masyarakat miskin bagaimana mereka bisa bertahan, nah rumah singgah ini akan membantu meringankan beban mereka, selama menunggu jadwal pengobatan atau tindakan, bisa beristirahat dan menunggu di rumah singgah,” ucap Lihadnyana.
 
Ditambahkan Kepala Dinas Sosial Buleleng Putu Kariaman Putra, untuk mendapat fasilitas rumah singgah dan antar jemput pasien rujukan ini, harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinsos. Setelah itu akan dilakukan verifikasi apakah warga yang bersangkutan memang layak atau tidak mendapatkan fasilitas ini.
 
Total ada 4 kamar yang dibantu yayasan untuk dimanfaatkan sebagai rumah singgah. Jika dinyatakan layak, tidak hanya pasien, tetapi juga keluarga pendamping atau penunggu pasien bisa menginap di sana.
 
Kariaman menyebut rumah singgah di Denpasar khusus untuk warga miskin yang sedang menjalani perawatan kesehatan sangat mendesak. Bahkan beberapa kasus muncul penunggu pasien kebingungan untuk memenuhi biaya hidup selama mendampingi keluarganya, karena kondisi ekonomi tidak mampu. Ada juga masyarakat yang menolak untuk dirujuk karena tidak memiliki biaya bolak-balik  Denpasar-Singaraja, hingga biaya hidup selama menunggu jadwal pengobatan.

“Sementara ini baru kita upayakan untuk tempat beristirahat di rumah singgah. kalau untuk konsumsi belum. Tetapi tidak menutup kemungkinan setelah rumah singgah ini ada, pemerhati sosial yang banyak dari Buleleng bisa ikut serta meringankan beban masyarakat kita yang benar-benar membutuhkan,” ungkap Kariaman.7 k23
Read Entire Article